Tuesday 6 June 2017

Tawarkan Beasiswa StuNed ke Negeri Kincir Angin

BALIKPAPAN  -  Animo masyarakat Kota Balikpapan dalam mencari informasi tentang kesempatan melanjutkan pendidikan tinggi ke Belanda melalui Beasiswa Student in Nederland (StuNed) sangat tinggi. Itu terbukti pada pameran pendidikan internasional bertajuk Kaltim Post Education Fair (KPEF) 2017 yang berlangsung pada tanggal 12-14 Mei di Atrium Mal Pentacity Balikpapan Superblock (BSB).
Beasiswa StuNed sendiri merupakan beasiswa penuh dari pemerintah Belanda yang diperuntukkan bagi warga negara Indonesia melalui Nuffic Netherland Education Support Office (Neso) Indonesia yang telah diberikan kepercayaan oleh Kedutaan Besar Kerajaan Belanda sejak tahun 2000.
Menurut Education Promotion Nuffic Neso Indonesia, Sofia, program StuNed merupakan salah satu beasiswa yang diberikan oleh pemerintah Belanda bagi warga negara Indonesia. Dengan tiga tawaran program yakni master (jenjang pendidikan S-2), short course (pendalaman profesi), dan tailor made training untuk institusi.
“Setiap program memiliki masa studi yang berbeda. Bagi program master akan memakan waktu sekitar satu sampai dua tahun. Lalu, short course sekitar 2-12 minggu dan tailor made training selama dua sampai tiga minggu,” ujar Sofia kepada Balikpapan Pos, Minggu (14/5).
Sofia menjelaskan, bagi mereka yang meraih StuNed akan mendapatkan beasiswa penuh. Perkiraan untuk beasiswa studi saja bisa mencapai di atas 20 ribu euro. Belum lagi dana untuk biaya lainnya seperti biaya kuliah, biaya hidup, tiket perjalanan internasional dan lokal, asuransi, serta keperluan yang mendukung studi sudah masuk dalam beasiswa StuNed.
“Setiap penerima beasiswa akan memiliki dana yang berbeda, tergantung dari perguruan tinggi dan program studi yang diambil,” jelasnya.
Nuffic Neso, lanjut Sofia, sejak 2016 lalu melakukan kegiatan sosialisasi di berbagai daerah di Indonesia. Dan, kali ini pihaknya melakukan sosialisasi di Kota Balikpapan.
Hal itu bertujuan agar dapat menjangkau calon mahasiswa atau profesional berbakat, sehingga semua mendapatkan informasi dan kesempatan yang sama untuk bisa studi di Belanda.?
“Berdasarkan data, penerima beasiswa StuNed sudah mencapai lebih dari 3.900 peserta. Namun kebanyakan masih mereka yang berasal dari Jawa. Sedangkan daerah di luar Jawa, termasuk Kalimantan, hanya kurang dari 1 persen. Sehingga, kami bersemangat untuk menyebarkan informasi ini agar banyak orang bisa mencoba,” ungkapnya.
Setiap tahunnya, masa pendaftaran Stuned hanya dilakukan dalam satu periode yakni Januari-1 April. Nantinya, aplikasi peserta akan melalui proses seleksi hingga akhirnya bagi yang lolos resmi berangkat pada September.
“Tak perlu takut dan ragu untuk mencoba studi di Belanda. Sebab untuk bisa studi di negara kincir angin, Anda tidak harus pandai berbahasa Belanda. Telah tersedia 2.100 program studi yang menggunakan metode pembelajaran dengan bahasa Inggris. Dan yang paling penting lagi, tak ada patokan kuota peserta yang lolos menerima beasiswa StuNed setiap tahunnya,” tandasnya.?
“Untuk mendaftar, cukup sertifikat test of english as a foreign language (TOEFL) dan international english language test (IELTS). Tidak perlu sertifikat bahasa Belanda. Sehingga penting untuk punya nilai skor kemampuan bahasa Inggris yang memenuhi persyaratan. Contohnya program master, skor IELTS 6 atau TOEFL IBT 80. Informasi lanjut tentang StuNed dan program studi di Belanda dapat diperoleh melalui www.nesoindonesia.or.id/stuned,” tukasnya.

No comments:

Post a Comment